POLA MINAT MENURUT TEORI HOLLAND PADA ANDIKPAS DI LPKA KELAS II SUKAMISKIN BANDUNG

Penulis

  • Afini Asri Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Linda Ernawati
  • Detri Sefianmi

Abstrak

LPKA kelas II Sukamiskin Bandung memiliki kewajiban dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan karir bagi para Andikpas.Kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan tersebut harus berdasarkan pada konsep pendidikan, pembinaan, pelatihan keterampilan, serta pemenuhan hak-hak lain guna mempersiapkan masa depan para Andikpas. Dalam kenyataannya, para Andikpas diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan kegiatan pembinaan kemandirian yang akan diikuti. Tidak jarang Andikpas yang belum mengetahui secara jelas minat mereka, akan mengikuti kegiatan yang paling banyak diikuti oleh temannya saja atau untuk mengisi kekosongan di waktu luang mereka (Siti Chodijah, A.Z. Muslih, 2018). Guna memastikan pilihan kegiatan bimbingan karir yang diikuti oleh Andikpas ini sesuai dengan minatnya, diperlukan suatu pengukuran minat karir, menggunakan Self Directed Search (SDS) yang dikembangkan oleh Holland (Campbell & Borgen, 1999). Berdasarkan teori Dr. John Holland tersebut, menyatakan bahwa individu yang memiliki kesesuaian antara kepribadian dan pilihan pekerjaannya, akan menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi, lebih cepat dalam menunjuukan perubahan ke arah yang lebih positif dalam melakukan pekerjaannya, dan lebih produktif dalam bekerja (Holland, J.L, 1996).  Berdasarkan hasil pengambilan data kepada narapidana remaja di LPKA Kelas II Sukamiskin dengan jumlah responden sebanyak 51 orang, maka didapatkan hasil bahwa tipe minat yang paling tinggi pada narapidana remaja tersebut adalah tipe Realistic sebanyak 18 (35%) orang. Selanjutnya, tipe minat Social sebanyak 17 (33%) orang, tipe minat Enterprising sebanyak 7 (14%) orang, tipe minat Artistic sebanyak 4 (8%) orang, tipe minat Investigative sebanyak 3 (6%) orang, dan yang paling sedikit adalah tipe minat Conventional sebanyak 2 (4%) orang.

Biografi Penulis

Linda Ernawati

LPKA kelas II Sukamiskin Bandung memiliki kewajiban dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan karir bagi para Andikpas.Kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan tersebut harus berdasarkan pada konsep pendidikan, pembinaan, pelatihan keterampilan, serta pemenuhan hak-hak lain guna mempersiapkan masa depan para Andikpas. Dalam kenyataannya, para Andikpas diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan kegiatan pembinaan kemandirian yang akan diikuti. Tidak jarang Andikpas yang belum mengetahui secara jelas minat mereka, akan mengikuti kegiatan yang paling banyak diikuti oleh temannya saja atau untuk mengisi kekosongan di waktu luang mereka (Siti Chodijah, A.Z. Muslih, 2018). Guna memastikan pilihan kegiatan bimbingan karir yang diikuti oleh Andikpas ini sesuai dengan minatnya, diperlukan suatu pengukuran minat karir, menggunakan Self Directed Search (SDS) yang dikembangkan oleh Holland (Campbell & Borgen, 1999). Berdasarkan teori Dr. John Holland tersebut, menyatakan bahwa individu yang memiliki kesesuaian antara kepribadian dan pilihan pekerjaannya, akan menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi, lebih cepat dalam menunjuukan perubahan ke arah yang lebih positif dalam melakukan pekerjaannya, dan lebih produktif dalam bekerja (Holland, J.L, 1996).  Berdasarkan hasil pengambilan data kepada narapidana remaja di LPKA Kelas II Sukamiskin dengan jumlah responden sebanyak 51 orang, maka didapatkan hasil bahwa tipe minat yang paling tinggi pada narapidana remaja tersebut adalah tipe Realistic sebanyak 18 (35%) orang. Selanjutnya, tipe minat Social sebanyak 17 (33%) orang, tipe minat Enterprising sebanyak 7 (14%) orang, tipe minat Artistic sebanyak 4 (8%) orang, tipe minat Investigative sebanyak 3 (6%) orang, dan yang paling sedikit adalah tipe minat Conventional sebanyak 2 (4%) orang.

Detri Sefianmi

LPKA kelas II Sukamiskin Bandung memiliki kewajiban dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan karir bagi para Andikpas.Kegiatan bimbingan karir yang dilaksanakan tersebut harus berdasarkan pada konsep pendidikan, pembinaan, pelatihan keterampilan, serta pemenuhan hak-hak lain guna mempersiapkan masa depan para Andikpas. Dalam kenyataannya, para Andikpas diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan kegiatan pembinaan kemandirian yang akan diikuti. Tidak jarang Andikpas yang belum mengetahui secara jelas minat mereka, akan mengikuti kegiatan yang paling banyak diikuti oleh temannya saja atau untuk mengisi kekosongan di waktu luang mereka (Siti Chodijah, A.Z. Muslih, 2018). Guna memastikan pilihan kegiatan bimbingan karir yang diikuti oleh Andikpas ini sesuai dengan minatnya, diperlukan suatu pengukuran minat karir, menggunakan Self Directed Search (SDS) yang dikembangkan oleh Holland (Campbell & Borgen, 1999). Berdasarkan teori Dr. John Holland tersebut, menyatakan bahwa individu yang memiliki kesesuaian antara kepribadian dan pilihan pekerjaannya, akan menunjukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi, lebih cepat dalam menunjuukan perubahan ke arah yang lebih positif dalam melakukan pekerjaannya, dan lebih produktif dalam bekerja (Holland, J.L, 1996).  Berdasarkan hasil pengambilan data kepada narapidana remaja di LPKA Kelas II Sukamiskin dengan jumlah responden sebanyak 51 orang, maka didapatkan hasil bahwa tipe minat yang paling tinggi pada narapidana remaja tersebut adalah tipe Realistic sebanyak 18 (35%) orang. Selanjutnya, tipe minat Social sebanyak 17 (33%) orang, tipe minat Enterprising sebanyak 7 (14%) orang, tipe minat Artistic sebanyak 4 (8%) orang, tipe minat Investigative sebanyak 3 (6%) orang, dan yang paling sedikit adalah tipe minat Conventional sebanyak 2 (4%) orang.

Unduhan

Diterbitkan

2022-11-10

Cara Mengutip

Asri, A., Ernawati, L., & Sefianmi, D. (2022). POLA MINAT MENURUT TEORI HOLLAND PADA ANDIKPAS DI LPKA KELAS II SUKAMISKIN BANDUNG. RELIABEL, 8(01), 19–30. Diambil dari http://reliabel.unjani.ac.id/index.php/Psikologi/article/view/1

Terbitan

Bagian

Articles