GAMBARAN KEMATANGAN KARIR MAHASISWA SEMESTER AKHIR FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Abstrak

Mahasiswa Fakultas Psikologi pada semester akhir, biasanya sedang mengerjakan skripsi, berada di fase perkembangan dewasa awal. Mengingat setelah lulus, mereka dihadapkan pada tuntutan perkembangan mempersiapkan karir masa depan. Hanya saja, ditenggarai belum secara spesifik memutuskan karirnya. Maka dari itu perlu untuk mendapatkan gambaran tentang kematangan karir para mahasiswa tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Kematangan Karir oleh Donald Super (1957). Terdapat 2 dimensi yang berisi 2 sub-dimensi karir yaitu dimensi career development attitude, dengan sub-dimensi career planning dan career exploration. Kemudian, dimensi career development knowledge and skills dengan sub-dimensi decision making dan world-of-work information. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pengukuran kuantitatif. Sampel berjumlah 82 orang, yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data diperoleh melalui 2 alat ukur, yang peneliti susun berupa kuesioner untuk mengukur dimensi attitude dan dimensi knowledge. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data penunjang. Pengujian reliabilitas alat ukur attitude menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil 0.927, dengan validitas berdasarkan analisis faktor menghasilkan KMO 0.513. Pengujian reliabilitas dan validitas alat ukur knowledge menggunakan metode expert judgment oleh 6 dosen dan 1 ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Psikologi UNJANI Angkatan 2013 memiliki karir yang terarah (18%), cukup terarah (48%), kurang terarah (1%), dan tidak terarah (33%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa Psikologi UNJANI masih membutuhkan pengembangan dalam hal kematangan karir, khususnya pada dimensi attitudes. Kondisi tersebut dimaknakan masih rendahnya kemauan dalam mencari informasi tentang karir. Saran yang dapat diberikan: (1) untuk mahasiswa agar meningkatkan kemauan dalam mencari informasi dan berdiskusi tentang karir dengan orang lain; (2) untuk lembaga agar menyediakan program konseling karir; dan (3) untuk peneliti berikutnya agar lebih mendalami faktor prestasi dalam kematangan karir.