STUDI DESKRIPTIF MENGENAI FORGIVENESS PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA MENGALAMI PERCERAIAN DI KOTA BANDUNG DAN CIMAHI

Abstrak

Penelitian berfokus untuk melihat bagaimana proses forgiveness pada remaja yang orang tuanya mengalami perceraian. Penelitian ini menggunakan dasar acuan teori Forgiveness yang dikemukakan oleh Mc Cullough (2000), dengan pendekatan penelitian bersifat induktif dan metode kuantitatif. Pengambilan data menggunakan alat bantu kuesioner online (google form) yang disusun oleh peneliti. Validitas alat ukur berkisar antara 0.427 – 0.873 dan reliabilitas masing-masing pada dimensi 1 yaitu 0.912 pada dimensi 2 yaitu 0.889 dan pada dimensi 3 yaitu 0.841. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling dengan jumlah sampel sebanyak 126 responden remaja yang orang tuanya menggalami perceraian. Analisa data utama yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan hasil penelitian sebanyak 69.84% pada kategori forgive,14.28% pada proses forgive, dan 15.87% pada kategori unforgive. Hal ini menunjukkan adanya kesesuain dengan asumsi penelitian bahwa anak yang mengalami perceraian dapat memaafkan (forgive) pada orang tuanya. Analisa data pendukung dilakukan menggunakan uji beda Kruskal Wallis dengan hasil penelitian didapatkan bahwa lamanya orang tua bercerai dan umur anak saat orang tua bercerai memiliki perbedaan signifikan pada forgiveness remaja yang orang tuanya mengalami perceraian. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah peneliti selanjutnya dapat dapat meneliti perbedaan data signifikan yang berpengaruh terhadap proses forgiveness remaja serta faktor yang mendukungnya.