HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN WORK ENGAGEMENT PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS SEJARAH ANGKATAN DARAT

Abstract

Penelitian ini berawal dari banyaknya penelitian yang menyatakan terdapat hubungan positif antara psychological capital dan work engagement. Penelitian-penelitian tersebut menyatakan bahwa tingginya modal-modal psikologis karyawan sejalan dengan tingginya keterikatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological capital dan work engagement. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psychological capital dari Luthans dkk. pada tahun 2007 dan teori work engagement dari Schaufeli dan Bakker pada tahun 2003. Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil golongan III di Dinas Sejarah Angkatan Darat yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan bersifat penelitian korelasional. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur Psychological Capital Questionnaire – 24 (PCQ-24) yang dibuat oleh Luthans dkk. (2007) dan pengukuran work engagement menggunakan alat ukur Utrecht Work Engagement Scale – 17 (UWES-17) yang dibuat oleh Schaufeli dan Bakker pada tahun 2003. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dan work engagement pada pegawai negeri sipil (r = 0.735). Hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan signifikan yang tergolong kuat antara psychological capital dan work engagement pada pegawai negeri sipil golongan III di Dinas Sejarah Angkatan Darat. Hal ini menginterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat psychological yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat work engagement orang tersebut. Dinas Sejarah Angkatan Darat diharapkan dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan hal-hal yang dapat mendukung berkembangnya modal-modal psikologis dan keterikatan kerja.